Emma Poeradiredja, Tokoh Sumpah Pemuda Penyaksi Tiga Zaman

Emma Poeradiredja diantara keluarga besarnya di Bandung. P erempuan adalah darah dan nyawa sebuah peradaban bukanlah hal yang berlebihan. Adalah Emma Poeradiredja sosok wanoja asal Tanah Pasundan yang turut menjadi pelaku dan saksi berdirinya republik Indonesia dalam tiga babakan zaman ; revolusi, rezim Sukarno, hingga Suharto. Lahir dan besar dalam keluarga priyayi tidak serta merta menjadikannya sosok manja dan menerima segala keistimewaan kelas menengah feodal di zamannya. Sebagai salah editor Balai Pustaka dan Redaktur Kepala untuk bahasa Sunda pada Pustaka Rakyat, sang ayah Raden Kardata Poeradiredja dengan istri  Nyi Raden Siti Djariah  membesarkan Emma beserta saudaranya dalam lingkungan yang memprioritaskan pendidikan. Tak heran saudara Emma seperti Haley Koesna Poerairedja menyabet Community Leader dari The Ramon Magsaysay Award tahun 1962. Adil Poeradiredja saudara lainnya menjadi politikus dan Perdana Menteri Negara Pasundan pro-republiken. Sedari remaja Emma sudah akt

Kongres Pemilihan Presiden Alumni Stsi 22 S/D 24 April 2005 Mendatang

Bandung, 5/4 (ANTARA) - Ikatan Alumni STSI (KATALASTI) akan mengadakan kongres pemilihan presiden alumni dari 22 s/d 24 April 2005 mendatang di Aula STSI Jl.Buahbatu No.212 Bandung.

 Dalam konferensi pers yang dibuka dengan penampilan Ozenk Percussion (Band Perkusi dari para alumni STSI), Ari F. Batubara, sebagai ketua pelaksana temu alumni mengatakan, Selasa, STSI sebagai lembaga pendidikan yang sudah cukup berumur memasuki usianya ke-37, telah  menghasilkan lulusannya yang berkualitas sehingga publik perlu tahu bahwa STSI tidak sekedar ada.

 Sementara itu Heri Dim, seniman Bandung yang juga Panitia Pelaksana, mengatakan, pada intinya kongres tersebut diselenggarakan untuk lebih mengeksiskan kegiatan silaturahmi dan berkesenian para alumni, yaitu menghimpun potensi lebih kuat lagi untuk tumbuh dan berkembang demi khasanah kesenian Jawa Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya.

 Sekitar 2000 alumnus yang tersebar di berbagai pelosok nusantara dan setengah diantaranya menyatakan kesediannya untuk menghadiri acara tersebut.

 Menurut Ari, nama-nama seperti Krakatau Band, Dwiki Darmawan, Nano S, Asep Solihin, Iyus S, Arin Alfa Plus dan nama besar lainnya turut diundang.

 "Krakatau hadir dengan sumbangsih seninya, bahkan tanpa bayaran sepeserpun begitu juga Ari Suteja , pianis yang sedang mendapat perhatian internasional." katanya.

 Heri Dim menambahkan, "akan adanya Ari Suteja, Doel Sumbang, dan penampilan dari Rumah musik Harry Roesli. Kang Harry, memang bukan alumni sini tetapi beliau mempunyai hubungan dekat dengan perkembangan seni serta adanya kedekatan proses kreatif dalam berkesenian dengan kita, selain itu juga hadir Samba Sunda yang sedang melakukan pertunjukan di Amerika."

 Sedangkan yang menjadi agenda pokok dalam kongres alumni pertama tersebut ialah membentuk AD/ART, menyiapkan program kerja, pembentukan pengurus, dan pemilihan presiden IKA-STSI periode pertama.

Acara pokok yaitu pemilihan Presiden KATALASTI. Dimana Sistem yang dipakai dalam pemilihan nanti yaitu dengan menghadirkan perwakilan dari tiap angkatan yang berkisar antara 150 sampai 200 orang, sehingga dari 37 angkatan tersebut dipilih perwakilannya masing-masing untuk dicalonkan menjadi Presiden KATALISTA periode pertama.

 Pada intinya kongres tersebut mencakup tiga hal, yakni sebagai wahana bagi alumnus untuk berdemokrasi, untuk memberdayakan potensi alumnus yang tersebar di berbagai penjuru provinsi nusantara, dan bagaimana menjadikan alumnus STSI tidak eklusif bagi masyarakat tetapi menjadi inklusif, terbuka bagi siapa saja sehingga terjalin silaturahmi dengan jaringan seni lainnya.

Dalam cara tersebut nantinya juga akan dimeriahkan dengan "Campus Open Days" yang mempertunjukkan karya serta kreasi seni berbagai jurusan di civitas akademik STSI.

Kongres KATALASTI dan Campus Open Days dijadwalkan berlangsung 22 sampai 24 April 2005.

 

(U.K-ASR/B/R010/R010) 05-04-2005 16:17:53

NNNN


Komentar