Emma Poeradiredja, Tokoh Sumpah Pemuda Penyaksi Tiga Zaman

Emma Poeradiredja diantara keluarga besarnya di Bandung. P erempuan adalah darah dan nyawa sebuah peradaban bukanlah hal yang berlebihan. Adalah Emma Poeradiredja sosok wanoja asal Tanah Pasundan yang turut menjadi pelaku dan saksi berdirinya republik Indonesia dalam tiga babakan zaman ; revolusi, rezim Sukarno, hingga Suharto. Lahir dan besar dalam keluarga priyayi tidak serta merta menjadikannya sosok manja dan menerima segala keistimewaan kelas menengah feodal di zamannya. Sebagai salah editor Balai Pustaka dan Redaktur Kepala untuk bahasa Sunda pada Pustaka Rakyat, sang ayah Raden Kardata Poeradiredja dengan istri  Nyi Raden Siti Djariah  membesarkan Emma beserta saudaranya dalam lingkungan yang memprioritaskan pendidikan. Tak heran saudara Emma seperti Haley Koesna Poerairedja menyabet Community Leader dari The Ramon Magsaysay Award tahun 1962. Adil Poeradiredja saudara lainnya menjadi politikus dan Perdana Menteri Negara Pasundan pro-republiken. Sedari remaja Emma sudah akt

Metal? Avenged Sevenfold!



Genre musik sangat luas dan beragam, salah satu varian dari musik katakanlah aliran metal. Musik dengan genre ini diidentikkan dengan suara gitar ekstra cepat, distorsi yang tebal, suara bass yang mendentum, t-shirt serba hitam penuh nuansa abad gothic, dan suara vokal yang melengking kadang meraung-raung. Dan yang paling khas adalah simbolisasi jari telunjuk dan kelingking yang mengacung, sementara jempol melipat jari tengah beserta jari manis secara bersamaan. Sekilas simbol ini mirip tanduk domba. Ini lah kenyataan penyeragaman khalayak umum mengenali musik metal.

Sangat khas memang ketika kita menjawab apa itu deskripsi metal, kita akan merujuk pada gambaran visual atau fashion yang nampak diatas. Pun hal ini berlaku ketika kita bertanya tentang kelompok musisi metal kesayangan. Di era pioneer, orang pada zamannya akan mengatakan Led Zeppelin, atau Black Sabbath dengan Ronnie James Dio (10 Juli 1942–16 Mei 2010) yang menciptakan simbol metal dengan 'jari tanduk domba' yang hingga kini kita kenal dan selalu diidentikan dengan musik metal.

Di era 90-an pun komunitas subkultur anak muda yang kerap dinamakan kaum underground mengenal musisi alternatif yang awalnya jauh dari peredaran arus utama seperti Vision Of Disorder, One King Down, Earth Crisis, Hatebreed, dan lainnya sebagai peletak dasar perkawinan metal dengan genre hardcore dilihat dari segi musikalitas. Atau yang paling umum, Lars Ulrich si drummer gaek yang mengumumkan pencarian personil band melalui surat kabar yang kemudian di respon oleh James Hetfield, gitaris Kirk Hammett dari Exodus, dan si bassist Cliff Burton yang mati tragis tertabrak di sela tur yang menciptakan supergrup raksasa produktif bernama Metallica.

Di era millenium sebut salah satu perwakilannya, Avenged Sevenfold. Band yang digawangi pemuda asal Huntington Beach, California, Paman sam ini kini dikomandoi oleh M. Shadows sebagai vokalis, Synyster Gates pada gitar, Zacky Vengeance pada ritem, basis sendiri dipegang oleh Jhonny Christ, dan kekosongan drummer sepeninggal James Sulivan alias The Rev (drum dan vokal latar, 1999–2009) yang meninggal pada 28 desember 2008 karena overdosis narkoba diisi sang pengebuk legendaris pendiri kelompok musisi progresif dunia, Mike Portnoy dari Dream Theather.

Dengan bantuan teknikal mumpuni ditangannya kelompok metalcore ini merilis album kelimanya, Nightmare, pada 2010 ini dimana debutnya berada di chart pertama Billboard 200 (Rangking  yang dikeluarkan oleh Billboard Magazine secara berkala mingguan berdasarkan penjualan tertinggi album musik, dan mini album di Amerika), dan ini merupakan prestasi perdana sepanjang sejarah kelompok tersebut berkarya.

Tidak hanya itu, kelompok ini juga dinobatkan sebagai salah satu musisi kunci terdepan dalam  sejarah gelombang baru musik Amerika dan menempati figur runner up dalam kategori sepuluh besar kelompok musik dekade ini versi Ultimate Guitar (Salah satu forum terbesar yang berdiri sejak tahun 1998 dan dikenal sebagai komunitas berbasis situs berjejaring yang terdiri dari beragam musisi) mengalahkan pasukan gahar seniornya, Metallica.

Diskografi Avenged Sevenfold

Sudah lima album studio yang ditorehkan kelompok ini dalam percaturan metal dunia, diantaranya, Sounding the seventh trumpet (2001) yang menjadi karya fenomenal karena direkam ketika mereka masih berusia delapan belas tahun dan masih menduduki bangku sekolah menengah atas.

Kedua, Waking the fallen (Agustus 2003) yang dirilis Hopeless Records dengan suara yang lebih prima dan matang dan mengenalkan mereka pada tangga ketenaran, meraih Billboard, menjadi sorotan media seperti The Boston Globe, dan membawa mereka pada  event rutin seperti Vans Warped Tour.

Ketiga, City of Evil (7 Juni 2005) yang merupakan debut major pertama mereka, terjual 30.000 kopi di minggu pertama rilis, dan menjadi The Best New Artist dalam ajang penghargaan MTV Music awards setelah menyelesaikan penampilannya di acara legenda metal Black Sabbath, Ozzy Ozzbourne.

Kesuksesan album sebelumnya makin menambah padat jadwal tur di sejumlah festival dan belahan negara di AS, daratan Eropa, Jepang, Australia, plus New Zealand sehingga mereka harus membatalkan jadwal tur musim gugur 2006 demi merilis self titled Avenged Sevenfold (30 Oktober 2007).

Dan akhirnya album kelima, Nightmare (27 Juli 2010), harus dibayar dengan kehilangan drummer sekaligus pendiri kelompok metal generasi baru ini.

Tidak hanya itu, mereka mengeluarkan satu mini album (Warmness of the soul), kompilasi tribut (Strung Out on Avenged Sevenfold: Bat Wings and Broken Strings, Strung Out on Avenged Sevenfold: The String Tribute), dvd (All Excessve in the LBC & Diamonds in the Rough, 17 July 2007) beserta sejumlah karya single (Burn It Down, Bat Country, Beast and the Harlot, Seize the Day, Walk, Almost Easy, Afterlife, Dear God, Scream, Nightmare) sebagai pengejawantahan karya proyek musik mereka.

Kabar terakhir yang di posting di laman resmi, mereka menyatakan sedang memindahkan pertunjukkan di Munich-Jerman ke kota terdekat yang lebih representatif, Tonhale, karena membludaknya antusiasme penggemar mereka yang membeli tiket pertunjukkan langsung tersebut. Tak terasa, kini Shadows dan pasukannya adalah wajah dan warna baru yang menghiasi blantika musik metal dunia dengan karya nyata. Metal, Avenged Sevenfold!

 

Komentar