Emma Poeradiredja, Tokoh Sumpah Pemuda Penyaksi Tiga Zaman

Emma Poeradiredja diantara keluarga besarnya di Bandung. P erempuan adalah darah dan nyawa sebuah peradaban bukanlah hal yang berlebihan. Adalah Emma Poeradiredja sosok wanoja asal Tanah Pasundan yang turut menjadi pelaku dan saksi berdirinya republik Indonesia dalam tiga babakan zaman ; revolusi, rezim Sukarno, hingga Suharto. Lahir dan besar dalam keluarga priyayi tidak serta merta menjadikannya sosok manja dan menerima segala keistimewaan kelas menengah feodal di zamannya. Sebagai salah editor Balai Pustaka dan Redaktur Kepala untuk bahasa Sunda pada Pustaka Rakyat, sang ayah Raden Kardata Poeradiredja dengan istri  Nyi Raden Siti Djariah  membesarkan Emma beserta saudaranya dalam lingkungan yang memprioritaskan pendidikan. Tak heran saudara Emma seperti Haley Koesna Poerairedja menyabet Community Leader dari The Ramon Magsaysay Award tahun 1962. Adil Poeradiredja saudara lainnya menjadi politikus dan Perdana Menteri Negara Pasundan pro-republiken. Sedari remaja Emma sudah akt

Slam dunk, Bentuk Lain Kreasi Seni Olah Bola


Ada yang menarik dan selalu ditunggu dalam sebuah helatan bola basket National Basketball Association (NBA), yaitu kontes Slam Dunk, sebuah kreasi lain dari seni olah bola yang tidak hanya ditunggu para penonton di Amerika melainkan para pengemar fanatik olah raga yang ditemukan oleh Naismith sang professor kelahiran Kanada pada abad 19 ini di seluruh dunia.

Kontes Slam Dunk merupakan acara yang diselenggarakan setiap tahunnnya selama NBA-All Star Weekend berlangsung. Kontes ini sendiri dikenalkan oleh American Basketball Association (ABA) dengan permainan perang-bintangnya tahun 1976 di Denver berbarengan dengan dilegalkannya kontes tersebut di The National Collegiate Athletic Association (NCAA), sebuah asosiasi atlit olah raga bola basket khusus mahasiswa. Pada tahun 1976 dua institusi ini akhirnya mengabungkan diri dan mengelar kontes ini ke level profesional sampai 1984.

Cara yang digunakan sangatlah mudah, setiap kubu yang berlaga diberikan kesempatan untuk mengirimkan masing-masing jagoannya unjuk kabisa. Dan penilaian selain diberikan oleh para juri yang mayoritas pernah menjuarai kontes tentang harga diri ini seperti Michael Jordan, Julius Erving, Dominique Wilkins, atau individu berkompeten lainnya dilakukan melalui voting penonton lewat pesan teks singkat yang dialamatkan kepada panitia untuk meneguhkan pemenang secara keseluruhan.

MIchael Jordan adalah salah satu atlit yang mempopulerkan olah raga ini hingga ke penjuru jauh sehingga digemari pengemarnya di Asia-Afrika. Dengan ukuran lapangan bola basket standar NBA berukuran panjang 28.65 meter dan lebar 15.24 meter, si jagoan asal Chicago Bulls ini memasukkan bola dengan melompat dari area titik lemparan bebas (Jarak garis lemparan bebas dari papan belakang 15ft/4.57m) dan melayang hingga bola dilesakkan tepat dikeranjang yang bertinggi 3.05 meter dengan tangannya. Di tahun 1987 ini akhirnya dia di juluki "Air Jordan" dan "His Airness" karena melayang di udara melawan gravitasi selama beberapa detik.

Kontes Slam Dunk ini dimenangkan pertama kali oleh Julius Erving pada Permainan Perang Bintang atau lazim dikenal dengan All-Star Game pada tahun 1976 ketika liga bola basket di amerika masih bernama ABA mengalahkan Artis Gilmore, George Gervin, dan David Thompson. Sampai tahun 2010 kontes ini dimenangkan oleh Nate Robinson (mantan pemain NY Knicks sekarang bersama Boston Celtics, tim legenda Larry Bird) dan merupakan orang yang menjuarai kontes harga diri ini sebanyak tiga kali (2006, 2009, 2010) mengalahkan DeMar DeRozan  dari the Toronto Raptors dengan 51% dari pemilih penonton.

 

Ukuran lapangan bola basket

NBA, 94 ft x 50 ft  atau 28.65 m x 15.24 m

FIBA, 91'10.4" x 49'2.6" atau 28 m x 15 m

SMU, 84 ft x 50 ft

SMP, 74 ft x 42 ft

 

 

Juara Slam dunk NBA per tahun

    * 2010 (Dallas) – Nate Robinson, New York Knicks

    * 2009 (Phoenix) – Nate Robinson, New York Knicks

    * 2008 (New Orleans) – Dwight Howard, Orlando Magic

    * 2007 (Las Vegas) – Gerald Green, Boston Celtics

    * 2006 (Houston) – Nate Robinson, New York Knicks

    * 2005 (Denver) – Josh Smith, Atlanta Hawks

    * 2004 (Los Angeles) – Fred Jones, Indiana Pacers

    * 2003 (Atlanta) – Jason Richardson, Golden State Warriors

    * 2002 (Philadelphia) – Jason Richardson, Golden State Warriors

    * 2001 (Washington, D.C.) – Desmond Mason, Seattle SuperSonics

    * 2000 (Oakland) – Vince Carter, Toronto Raptors

    * 1999 (Philadelphia) –  Lock out – Musim pendek, Tidak ada Perang Bintang

    * 1998 (New York City) –  Kontes ditiadakan

    * 1997 (Cleveland) – Kobe Bryant, Los Angeles Lakers

    * 1996 (San Antonio) – Brent Barry, Los Angeles Clippers

    * 1995 (Phoenix) – Harold Miner, Miami Heat

    * 1994 (Minneapolis) – Isaiah Rider, Minnesota Timberwolves

    * 1993 (Salt Lake City) – Harold Miner, Miami Heat

    * 1992 (Orlando) – Cedric Ceballos, Phoenix Suns

    * 1991 (Charlotte) – Dee Brown, Boston Celtics

    * 1990 (Miami) – Dominique Wilkins, Atlanta Hawks

    * 1989 (Houston) – Kenny Walker, New York Knicks

    * 1988 (Chicago) – Michael Jordan, Chicago Bulls

    * 1987 (Seattle) – Michael Jordan, Chicago Bulls

    * 1986 (Dallas) – Spud Webb, Atlanta Hawks

    * 1985 (Indianapolis) – Dominique Wilkins, Atlanta Hawks

    * 1984 (Denver) – Larry Nance, Phoenix Suns

 

Komentar