Emma Poeradiredja, Tokoh Sumpah Pemuda Penyaksi Tiga Zaman

Emma Poeradiredja diantara keluarga besarnya di Bandung. P erempuan adalah darah dan nyawa sebuah peradaban bukanlah hal yang berlebihan. Adalah Emma Poeradiredja sosok wanoja asal Tanah Pasundan yang turut menjadi pelaku dan saksi berdirinya republik Indonesia dalam tiga babakan zaman ; revolusi, rezim Sukarno, hingga Suharto. Lahir dan besar dalam keluarga priyayi tidak serta merta menjadikannya sosok manja dan menerima segala keistimewaan kelas menengah feodal di zamannya. Sebagai salah editor Balai Pustaka dan Redaktur Kepala untuk bahasa Sunda pada Pustaka Rakyat, sang ayah Raden Kardata Poeradiredja dengan istri  Nyi Raden Siti Djariah  membesarkan Emma beserta saudaranya dalam lingkungan yang memprioritaskan pendidikan. Tak heran saudara Emma seperti Haley Koesna Poerairedja menyabet Community Leader dari The Ramon Magsaysay Award tahun 1962. Adil Poeradiredja saudara lainnya menjadi politikus dan Perdana Menteri Negara Pasundan pro-republiken. Sedari remaja Emma sudah akt

Slash, Konsistensi Pengayuh Dawai Elektrik


Penanda musik rock dunia tahun sembilan puluhan diwakili salah satu nama besar seperti Saigon Kick, Mr.Big, dan diantaranya Guns N' Roses. Supergrup yang terdiri dari Axl Rose sang vokalis dengan sejuta pengemar yang rata-rata kaum hawa, Duff Mckagan (bass), Izzy Stradlin (ritem), Matt Sorum (drum), dan tentunya sang gitaris kharismatik yang dikenal dengan nama panggung Slash.

Musisi yang terakhir kita sebut diatas baru saja menyelesaikan lawatan tur dunianya, termasuk ke Indonesia. Tak banyak yang berubah dari penampilan fisik pemilik nama asli Saul Hudson, kelahiran 23 Juli 1965, sejak dia menjadi salah satu punggawa kelompok musik beraliran hard rock Guns N Roses sepanjang 1985-1996.

Dengan khas gitar Gibson Les Paul kesayangannya Slash masih setia unjuk gigi silang pergantian dekade hingga detik ini. Selepas meninggalkan grup yang melambungkan namanya dia kemudian membentuk projek musik lain bernama Slash's N Snakepit (1993–1995, 1998–2001) dan mendirikan Velvet Revolver dengan sejawatnya Duff McKagan juga Matt Sorum. Album solo pun dijajal, dengan self-title bertajuk Slash, karya tersebut diluncurkan pada April 2010.

Pengaruh gitaris berdarah Inggris-Amerika ini pun terasa sampai ke republik, kita bisa melihat band seperti U'Camp, Rudal, Roxx dan lainnya yang berjaya di skena rock tanah air. Begitu pula dengan kehadiran Johannes Paul Ivan mantan gitaris kelompok musik Boomerang yang sering dikaitkan dengan cap replika Slash-nya. Sama halnya dengan Candil, sang mantan vokalis kelompok musik happy metal asal Kota Kembang Bandung bernama Serieus yang sukses menyihir pendengar nasional dengan vokal melenting dan membawa pengaruh atribut Slash juga Guns N' Roses pada unsur vocal plus glam-rock fashion. 

Slash menjadi musisi tamu incaran untuk menghasilkan karya musik berkualitas, sederet nama besar akhirnya terlibat projek, diantaranya Bob Dylan, Alice Cooper, Sammy Hagar, Insane Clown Posse, Ronnie Wood, Bad Company, Cheap Trick, Michael Jackson, dan Ray Charles. Atas konsistensi dijalurnya, gitaris ini pun mendapat pengakuan publik, pada Agustus 2009 majalah bergengsi seperti Time menempatkan Slash pada posisi kedua sebagai Sepuluh Gitaris Terbaik Sepanjang Masa, dan ditempatkan di rangking dua puluh satu pada ketegori Lima Puluh Gitaris Terhebat Sepanjang Masa versi majalah online asal Inggris, Gigwise.

Tidak hanya itu, Slash pun menjadi musisi pertama yang mendapat perangkat suara amplifier signature series khusus dan langsung dari pemilik sekaligus produsen alat musik kesayangannya, sang legendaris Marshall. Selama menekuni dawai elektrik tersebut, pada 1996 juga dikeluarkan produk Marshall Slash JCM 2555SL yang berasal dari modifikasi spesial untuk karakter suara yang diciptakan Slash sendiri dengan produk Marshall Jubille Silver-nya buatan 1987. Produk ini hanya diproduksi sebanyak 3000 buah untuk seluruh dunia.

 

Komentar